Bagian-bagian
Bagian-bagian utama sprayer secara umum meliputi nozzle, pompa, pipa penyalur,
saringan, tangki cairan dan sebagian dilengkapi dengan alat pengukur tekanan
serta klep pengatur semprotan. Dari bagian-bagian di atas, nozzle meruapakan
bagian yang terpenting.
Nozzle adalah
bagian sprayer yang menentukan karakteristik semprotan ; yaitu pengeluaran,
sudut penyemprotan, lebar penutupan, pola semprotan, dan pola penyebaran yang
dihasilkan. Nozzle dibuat dalam bermacam-macam disain. Setiap tipe butiran cairan
yang khas dihasilkan oleh nozzle yang khas sesuai dengan kebutuhan.
1) Tipe-tipe nozzle :
o Centrifugal nozzle
yaitu bentuk nozzle yang paling banyak dijumpai, dibuat dengan sudut
penyemprotan yang lebar dan dengan berbagai model pola penyemprotan dan kapasitas.
o Flooding nozzle
yaitu menghasil semprotan dengan model semburan. Nozzle ini disebut juga fan
spray nozzle.
o Two-fluid atomizer
yaitu menghasilkan droplet yang sangat halus dan menghindarkan pemborosan
cairan, tetapi membuthkan tenaga yang lebih besar daripada tipe-tipe yang lain.
o Rotary atomizer
yaitu digunakan untuk pekerjaan besar, menyemprotkan cairan
dalam jumlah besar dengan gaya sentrifugal dan mempunyai pola
penyebaran 360o.
2) Komponen-komponen nozzle :
o Body
o Penyaring
o spuyer (nozzle
tips), dan nozzle cap
3) Ada beberapa macam nozzle pada
sprayer yaitu :
o Hallow cone nozzle
Cara yang menarik
ke dalam nozzle mengalami pemusingan hingga penyebaran butiran cairannya akan
berbentuk cincin. Besar kecilnya ukuran sprayer kecuali ditentukan oleh tekanan
yang diberikan juga ditentukan oleh tekanan yang diberikan juga ditentukan oleh
jarak pemusingan cairannya. Makin panjang lintasan pemusingan yang ditempuh,
makin besar ukuran spray, tetapi makin kecil diameter penyebaran butiran sprayernya.
Keuntungan penggunaan nozzle ini karena dapat diperoleh penyebaran ukuran
butiran spray yang seragam.
o Solid-cone nozzle
Nozzle ini
merupakan hasil modifikasi dari hallo cone nozzle. Prinsip pembentukan spray
hampir sama dengan hollo cone nozzle tetapi pada solid cone nozzle diberikan
tambahan internal axiat jet yang tepat ukurannya yang akan memukul cairan di
dalam nozzle yang sedang berputar. Dengan pemukulan tersebut cairannya akan
menjadi makin turbulance dan aliran cairannya menjadi hancur, meninggalkan
nozzle dalam bentuk butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk
lingkaran penuh.
o Fan type nozzle
Type ini dibuat
dengan jalan membuat potongan halus atau saluran yang menyilang permukaan luar
dari arifice plate (plat tarikan). Bentuk tersebut menyebabkan cairan yang
meninggalkan nozzle akan berupa lembaran tipis seperti kipas, yang kemudian
akan pecah menjadi butiran-butiran spray, dengan penyebarannya akan berbentuk
elips penuh. Kelemahan nozzle ini mempunyai ukuran butiran cairan yang tidak
merata. Terutama pada bagian ujung tepi penyemprotan, terdapat pengumpulan
ukuran butiran yang besar-besar. Nozzle tipe ini kebanyakan dipakai pada
sprayer bertekanan rendah (20-100 psi) untuk pengendalian herba.
4) Adapun bagian-bagian beserta
fungsi dari masing-masing komponen Knapsack
Sprayer tersebut adalah :
1. Tangki (tank)
Merupakan tempat
herbisida atau larutan lainnya diisikan. Volumenya dapat berbedabeda tergantung
dengan tipe dari sprayer masing-masing. Dari bahan plat tahan karat,untuk menampung
cairan.
2. Pengaduk (agitator)
Untuk mengaduk
larutan herbisida yang ada di dalam tangki. Pengadukan dimaksukan agar suspensi
atau campuran larutan herbisida dapat tersebar merata dan tidak mengendap,
sehingga tidak menyumbat nozzle.
3. Unit pompa (pump)
Yang terdiri dari
silinder pompa, dan piston dari kulit. Untuk memberikan tekanan kepada larutan
herbisida, sehingga larutan dapat dikeluarkan dari tangki dan mengalir melalui
selang dan keluar pada nozzle.
4. Pengatur tekanan (pressure
gauge)
Untuk mengatur tekanan terhadap besar kecilnya
volume cairan yang dikeluarkan, sesuai dengan kebutuhan.
5. Saringan (strainer)
Untuk menyaring
larutan yang akan dimasukkan ke dalam tangki. Hal ini dilakukan supaya tidak
ada zat lain yang terikut sehingga dapat merusak dan menyumbat nozzle.
6. Penutup
Untuk menutup
tangki, supaya pada saat dikerjakan tidak tumpah dan untuk menjaga tekanan
udara di dalam tangki.
7. Tangkai pompa
Untuk memompa
cairan.
8. Saluran penyemprot
Terdiri dari kran,
selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi nozel.
9. Sabuk penggendong
Digunakan untuk
menyandang sprayer pada punggung.
10. Selang karet
Untuk menyalurkan
larutan dari tangki ke nozzle.
11. Piston pompa
12. Katup pengatur aliran cairan
keluar dari tangki.
13. Katup pengendali aliran
cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet.
14. Laras pipa penyalur aliran
cairan bertekanan dari selang menuju ke nosel.
15. Nozel.
Untuk memecah
cairan menjadi partikel halus dan memperhalus larutan yang dikeluarkan pada saat
penyemprotan, sehingga dihasilkan daya jangkau yang luas dan merata.
1. Perhatikan dengan
teliti bagian-bagian dari sprayer sebelum penggunaan. Jika terdapat kerusakan
pada satu bagian sprayer maka diharuskan dengan secepatnya untuk memperbaikinya
atau gantilah dengan spart part baru supaya kerusakan tersebut tidak
mengakibatkan kerusakan pada bagian lainnya. Jangan biarkan kerusakan kecil
menjadi besar.
2. Hal-hal yang harus
sering diperhatikan, yaitu kurangnya pemberian pelumas yang membuat katup
sering macet, seringnya penggunaan yang membuat spuyer membesar sendiri, sering
terjadi aus serta kotor pada kran atau pengatur, sering terjadi aus pada
packing atau segel, waspada akan terjadinya kebocoran, telitilah pada semua
bagian sprayer yang rentan akan terjadinya kerusakan.
3. Bijaklah dalam
pemakaian sprayer yaitu sesuai kegunaannya saja. Jangan gunakan sprayer untuk
keperluan lain, seperti tangki sprayer digoyang dengan keras agar pelarut
tercampur atau memakai stik sprayer untuk mengaduk.
4. Sebaiknya ketika
menyemprot pakailah air bersih sebagai pelarutnya.
5. Setelah selesai
digunakan cucilah sprayer beberapa kali, pertama cuci dengan cara mengocok
dengan air bersih kemudian buang air tersebut, pencucian selanjutnya dengan
membuang airnya melalui spuyer, pencucian terakhir dengan memberi setengah
tutup AERO 810 disertai dengan air bersih, kocok sedikit dan keluarkan melalui
spuyer, buang air sisa yang ada di dalam tangki. Setelah sprayer sudah cukup
kering berilah minyak kelapa sebagai pelumasnya, bagian yang perlu dilumasi
adalah bagian yang melakukan gerakan misalnya piston. Sprayer sudah siap
disimpan dengan posisi terbalik ataupun miring.
6. Selalu lakukan
perawatan karena tanpa perawatan sprayer akan lebih mudah rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar